Kementerian Agama Memberikan 5 Ribu Beasiswa Program Doktor
Tujuan pemberian beasiswa doktor tersebut menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Qamaruddin Amin, yaitu untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat keilmuan dunia. Qamarudin menambahkan bahwa Indonesia itu negara beragama sekaligus negara demokrasi terbesar di dunia. Hal ini harus diikuti dengan kualitas sumber daya manusia.
Sebagaimana NUPTK.net kutip dari JPNN, Qamaruddin juga mengatakan, beasiswa bisa diperebutkan oleh dosen-dosen di kampus negeri maupun swasta. Selain itu, juga bisa diambil oleh tenaga kependidikan, seperti pustakawan dan bagian laboratorium serta administrasi.
Menurut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, tren Islam sekarang sudah berkembang. Melihat Islam sekarang tidak hanya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara-negara Timur Tengah. Tetapi, juga melihat kondisi di Indonesia. Salah satu barometernya adalah jumlah perguruan tinggi Islam negeri dan swasta yang jumlahnya mencapai 600 unit lebih. Bandingkan dengan di Saudi atau Mesir yang sekitar 60-an unit saja.
Lukman mengatakan, beasiswa itu tidak hanya ilmu-ilmu agama. Karena perguruan tinggi Islam akan terus bermetamorfosis. Dari sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN) menjadi institut agama Islam negeri (IAIN), lalu menjadi universitas Islam negeri (UIN).
Indonesia, lanjut Lukman, harus menjadi laboratorium nilai-nilai Islam. Sebab, di Indonesia yang mayoritas umatnya beragama Islam, bisa menjunjung demokrasi dan mengayomi umat agama lain. Jadi, butuh banyak sumber daya dosen berkualitas untuk aneka disiplin ilmu. Indonesia butuh ilmuwan muslim.
Pemberian beasiswa 5 ribu program doktor tersebut sekaligus beasiswa untuk 10 ribu orang penghafal Alquran 30 juz. Informasi komplet untuk beasiswa itu bisa diakses di www.scholarship.kemenag.go.id