Atasi Kekurangan Guru Produktif SMK Dengan Keahlian Ganda
Program keahlian ganda yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan langkah yang diambil sebagai langkah strategis Kemendikbud tahun 2016 melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Sebagaimana NUPTK.net kutip dari laman kemdikbud, Kemendikbud melakukan penataan dan pemenuhan guru produktif di SMK untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Program keahlian ganda ini sebelumnya dikenal dengan program alih fungsi guru.
Menurut Direktur Jenderal GTK, Sumarna Surapranata, saat ini kita diperlukan sekitar 91-ribu guru SMK untuk bidang-bidang yang menjadi prioritas, yaitu maritim atau kelautan, pertanian dan ketahanan pangan, pariwisata, industri kreatif, serta teknologi dan rekayasa.
Program keahlian ganda merupakan langkah strategis jangka pendek tahun 2016 hingga 2017 untuk memenuhi kebutuhan guru. Langkah ini diambil karena langkah melalui rekrutmen tidak mudah dan suplainya juga belum tentu ada.
Dengan adanya Program Keahlian Ganda, seorang guru SMA/SMK bisa memiliki dua sertifikasi, yaitu Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian. Diharapkan guru SMA/SMK yang telah memiliki sertifikasi keahlian dapat memenuhi kekurangan guru produktif di SMK.
Pada tahun 2016 ini, program sertifikat ganda akan dimulai untuk kepada 15.000 guru adaptif, yaitu guru-guru yang saat ini mengajar mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, IPS, dan Bahasa Inggris.
pendaftaran untuk Program Keahlian Ganda tersebut sudah dibuka sejak dua bulan lalu dengan sistem online. Pendaftarannya dilakukan secara terbuka untuk semua guru SMA maupun SMK yang termasuk guru adaptif. Hingga 30 Oktober lalu terhitung jumlah pendaftar mencapai 16.000 orang, dan akan diseleksi hingga hasil akhir 15.000 orang untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Program Keahlian Ganda.
Namun ada juga guru-guru yang mendapat undangan dari Direktorat GTK. Guru-guru yang mendapat undangan tersebut tinggal konfirmasi apakah akan mengikuti program keahlian ganda atau tidak. Kejadian di lapangan, ada beberapa guru produktif yang juga turut diundang untuk mengikuti program keahlian ganda atau alih fungsi guru. Semoga saja kesalahan tersebut hanya karena kesalahan sistem.