Anak Buruh Migran yang Hebat Jangan Sampai Diklaim Malaysia
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Prof Ari Purbayanto menegaskan kepada anak-anak buruh migran Indonesia (BMI) di Malaysia bahwa pendidikan di Malaysia tidak lebih baik daripada kita di Indonesia.
Sebagaimana NUPTK.net kutip dari JPNN, Prof Ali menyampaikan ultimatum kepada seluruh anak BMI kembali ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan. Saat ini tengah dibangun asrama bagi anak-anak BMI yang bakal melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pulau Sebatik dan Nunukan.
Rencananya, tahun 2016 mendatang, pembangunan Boarding School bakal segera menyusul. Boarding school memprioritaskan anak-anak BMI. Jadi yang sudah lulus SMP akan dipulangkan ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA.
Selain itu, KBRI KL dan KRI Tawau turut memfasilitasi dokumen bagi anak-anak BMI yang ingin pulang ke tanah air. Tiap anak dibekali dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Jika sewaktu-waktu anak BMI ingin kembali ke Malaysia bertemu orangtua mereka, dokumen tersebut dapat digunakan pula.
Menurut Prof Ali, semua fasilitas yang disediakan selama sekolah, tidak dipungut biaya. Penting melanjutkan pendidikan di tanah air agar anak-anak BMI lebih mengenal Indonesia dan bersekolah dengan nuansa Indonesia yang sesungguhnya.
KBRI sangat berharap anak-anak BMI yang menuntaskan pendidikan mereka di tanah air, tidak perlu kembali menjadi budak di Malaysia. Prof Ali tidak ingin anak-anak Indonesia yang hebat-hebat itu diklaim Malaysia. Makanya semangat boarding school ini adalah meng-Indonesiakan anak Indonesia.