e-Sabak Solusi Sarana Pembelajaran Untuk Sekolah Di Wilayah 3T
Biaya pengiriman buku ke sekolah-sekolah baik di wilayah Jawa maupun luar Jawa sangat besar. Kerena itu pemerintah mengusung sabak elektronik (e-Sabak) sebagai alternatif pengganti buku pelajaran.
Tahap awal penggunaan e-sabak yang berbentuk perangkat tablet ini hanya sebagai buku elektronik saja, jadi pemanfaatannya hanya sebatas sebagai buku atau e-book. Demikian yang disampaikan oleh Mendikbud Anies Baswedan sebagaimana NUPTK.net kutip dari Kemdikbud beberapa waktu lalu.
Dengan adanya e-Sabak ini, biaya pengiriman buku akan lebih efisien. Setiap unit sabak yang diterima siswa tidaklah mereka beli. Ada jasa yang akan memberikan pinjaman penggunaan kepada mereka.
e-Sabak dalam fase pertama ini masih belum terhubung dengan internet. Materi yang terdapat pada tablet tersebut berupa materi yang ditransfer atau dikirimkan langsung ke tablet melalui pihak sekolah.
Buku elektronik ini menurut Mendikbud bukannya tanpa tantangan. Selain siswa, guru pun juga harus belajar dan dilatih dalam penggunaan media pembelajaran alternatif berupa tablet. Bahkan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), listrik merupakan salah satu tantangan bagi penggunaan tablet ini.
Sebagai langkah untuk mendukung program ini, pemerintah sedang berusaha membangun fasilitas infrastruktur ICT dan transportasi di daerah-daerah yang tidak terjangkau. Anies yakin untuk ke depannya pasti akan mempunyai fasilitas elektronik yang baik.