Mendikbud Memastikan Tidak Akan Mengganti Kurikulum 2013
Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) telah menunjuk 11 orang sebagai tim evaluasi kurikulum 2013 (K-13). Tim tersebut akan menyerahkan hasil rekomendasi terkait Kurikulum 2013 kepada mendikbud pada hari Rabu (3/12).
Anies hanya akan melakukan sejumlah perbaikan pada K-13 dan memastikan tidak akan diganti, demikian NUPTK.net kutip dari BeritaSatu (01/12). Saat konferensi pers usai silaturrahmi dengan kepala dinas provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta pada hari senin (1/12), Anies menyatakan tidak berencana gonta ganti kurikulum karena akan membuat repot semua orang.
Tim evaluasi K-13 diketuai oleh Prof Suyanto. Beliau mantan rektor Universitas Negeri Yogyakarta dan mantan Dirjen Pendidikan Dasar.
Tim evaluasi K-13 sudah berjalan sejak Jumat (28/11). Salah satu temuan persoalan adalah pengadaan dan distribusi buku. Pemesanan buku dari daerah untuk semester II tahun pelajaran 2014/2015 massih sedikit. Sedangkan yang menerima buku K-13 untuk semester I masih sekitar 77 persen.
Pola pengadaan buku K-13 semester II tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan dana alokasi khusus (DAK), sehingga kontrak pemesanan dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Anies bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan tentang K-13, karena sebagian sekolah sudah nyaman dengan adanya kurikulum ini tetapi sebagian lainnya masih belum siap.
Ketua tim evaluasi K-13 Suyanto secara terpisah mengatakan ada tiga opsi yang akan diajukan oleh tim. Pertama, K-13 akan dihentikan sama sekali. Kedua, K-13 hanya diterapkan di sekolah-sekolah terpilih yang sudah sangat siap dari berbagai aspek. Ketiga, Tetap berjalan seperti saat ini tetapi dilakukan pembenahan sehingga menjadi lebih baik.