Pelaksanaan UNAS 2015 Menerapkan PBT Dan CBT
Senin pagi merupakan awal bagi siswa SMA/MA dan SMK sederajat untuk melaksanakan ujian nasional (unas) 2015 dimana unas sudah bukan lagi sebagai penentu kelulusan. Beban dipundak siswa kini kian ringan. Unas tahun ini diikuti sekitar 2,8 juta siswa SMA/MA dan SMK sederajat.
Meskipun pemerintah sudah memutuskan bahwa unas sudah bukan lagi menjadi penentu kelulusan, tetapi bagi siswa yang hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri, nilai unas tetap penting karena akan dijadikan pertimbangan dalam proses penerimaan mahasiswa baru.
Pemerintah pada tahun ini juga menerapkan dua metode dalam pelaksanaan unas, yakni ujian berbasis kertas (paper based test/PBT) dan ujian berbasis komputer (computer based test/CBT).
Sebagaimana NUPTK.net dari JPNN (13/04), Sekretaris Balitbang Kemendikbud Dadang Sudiyarto selaku penanggung jawab ujian metode lama atau PBT, menjelaskan, berdasar hasil pemantauan persiapan unas PBT, tidak ada tanda-tanda gangguan signifikan. Semua naskah posisinya sudah di rayon dan siap diambil panitia sekolah senin pagi.
Dalam pengerjaan naskah ujian berbasis kertas, Sistemnya masih sama dengan cara menghitamkan lingkaran pilihan jawaban yang dianggap siswa benar. Dadang berharap siswa dengan teliti menghitamkan lembar jawaban sehingga tidak mengalami gangguan saat proses pemindaian.
Sedangkan untuk pelaksanaan unas CBT, tanggung jawabnya dibebankan kepada Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud, Nizam. Meskipun pengunduhan dokumen soal unas CBT dilaksanakan secara online, Nizam berani menjamin keamanannya. Khususnya dari ancaman hacker atau peretas. Kemendikbud melakukan multiple checking kepada user yang akan menyedot file dokumen naskah unas CBT.